Slogan Madrasah Ramah Anak

Berita 28 September 2022

Pelepasan 16 Orang Siswa MAN 1 Bengkalis Belajar Kekampung...

Pos Pengumuman Blog Agenda Fasilitas Ekstra Kulikuler Prestasi Editorial

Madrasah Mandiri Berprestasi

Semboyan atau tagline madrasah berikutnya adalah Madrasah Mandiri Berprestasi. Slogan ini dicetuskan oleh Direktur KSKK Madrasah, Direktur KSKK Madrasah pada medio 2021.

Sebagaimana ditulis Ayo Madrasah, "mandiri" mampu mengetahui, mengenali dirinya sendiri dan kemudian mampu mengembangkan dirinya. Sedangkan berprestasi berarti hasil usaha dari kemandirian dan kinerja yang membanggakan.

Madrasah harus memiliki target prestasi yang dicapai, baik tingkat lokal, nasional maupun internasional. Prestasi adalah materi promosi yang paling efisien dan efektif dalam mengangkat citra dan nama madrasah.

Download logo Madrasah Mandiri Berprestasi

Madrasah Hebat Bermartabat

Pada tahun 2018, Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan Madrasah, A. Umar, mengenalkan slogan baru untuk madrasah yaitu Madrasah Hebat Bermartabat.

"Mulai tahun 2018 ini, kita mengusung semangat baru dengan slogan Madrasah Hebat Bermartabat," demikian diungkap oleh Direktur KSKK Madrasah, A. Umar, MA sebagaimana Ayo Madrasah lansir dari situs resmi Ditjen Pendis Kemenag, pendis.kemenag.go.id, Kamis (01/02) silam.

Madrasah Hebat Bermartabat berarti pencapaian kualitas terbaik atas semua komponen madrasah dengan menggunakan cara yang jujur, berakhlakul karimah, dan sesuai dengan norma keislaman.

Download logo Madrasah Hebat Bermartabat.

Sekolah Ramah Anak Jangan Hanya Slogan

Editor: Noor Arief Prasetyo|

DI Jawa Timur, Surabaya menempati posisi paling banyak dalam kasus kekerasan terhadap anak sepanjang 2021. Kasus pertama di tahun ini pun mulai mencuat dari SMPN 49 Surabaya. Siswa berinisial R dikeplak guru mata pelajaran olahraga. Itu menjadi viral.

Kejadian tersebut berlangsung di ruang kelas 8G pada Selasa (25/1). Kini kondisi R masih dalam masa pemulihan. Anak kembar tersebut mengalami trauma. ”Sejak kejadian itu, sampai sekarang anak saya tidak enak makan,” kata Ali Muhjayin, ayah R.

R masih dalam pendampingan pemulihan psikis. Baik dari kepolisian maupun Dinas Pendidikan Surabaya. Ali cuma bisa berharap kasus tersebut dituntaskan dengan baik. Agar tak ada lagi kasus serupa menimpa anak-anak lain.

Sebab, ia beranggapan bahwa kejadian yang menimpa anaknya itu ibarat puncak gunung es. Artinya, masih sangat memungkinkan banyak kejadian serupa yang dialami anak-anak sekolah. Namun, belum terekspos publik.

Karena itu, Ali sudah memaafkan tindakan oknum guru olahraga tersebut. Bahkan, sang guru sampai mendatangi langsung ke rumahnya pada Rabu (26/1). Sayang, Ali tak bisa ketemu karena sedang bekerja. Keliling berjualan sayur.

Namun, Ali tetap membawa kasus tersebut ke ranah hukum. Ia juga mendapat dukungan dari para wali murid lainnya. Saat ini kasus masih dalam proses penanganan Polrestabes Surabaya.

Pelaporan itu dimaksudkan sebagai bentuk ultimatum. Terutama bagi guru-guru yang suka ringan tangan kepada para siswa. ”Biar ada sanksinya. Otomatis guru-guru yang temperamen akan berpikir ulang kalau hendak berbuat kekerasan lagi,” ucapnya.

Sekretaris Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jatim M. Isa Ansori menganggap hal yang sama. Kejadian yang menimpa R itu hanya contoh kecil. Artinya, mungkin masih banyak kasus serupa di sekolah lain yang belum mencuat ke publik.

Kasus kekerasan terhadap anak di sekolah memang tinggi. Itu menunjukkan bahwa sekolah tidak bisa menjamin keamanan para siswa. Baik fisik maupun psikis. Tidak banyak sekolah yang mampu melayani anak-anak tanpa kekerasan.

”Itulah persoalan sekolah kita,” tegasnya.

Banyak guru yang tidak tahu cara menghadapi keragaman siswa. Akhirnya cenderung mengedepankan emosi. Itu juga bukti bahwa program sekolah ramah anak hanya slogan. Sebab, implementasinya justru berbanding terbalik.

”Harusnya program itu bisa merumuskan pencegahan terjadinya kekerasan terhadap anak,” terangnya. Misalnya, dengan mengadakan pendampingan khusus yang mengacu pada PP No 57 Tahun 2021. Seperti halnya yang dilakukan LPA Jatim terhadap 40 SMA/SMK/MA.

Sejauh ini, pendampingan tersebut tidak ada di tingkat SD-SMP. Padahal, pendampingan itu juga menyangkut SOP mengatasi masalah kekerasan. Pencegahan itu juga melibatkan semuanya. Mulai guru, wali murid, hingga siswa sendiri. (Mohamad Nur Khotib)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

9.3 Slogan Ramah Anak Dan Anti Perundungan

Tagline atau slogan madrasah dari tahun ke tahun telah mengalami perkembangan dan perubahan. Beberapa semboyan atau slogan madrasah pernah digunakan sebagai penyemangat madrasah dalam mengaktualisasi diri sebagai lembaga pendidikan berciri khas Islam yang mengakar dari budaya Indonesia.

Apa saja tagline atau motto yang pernah digunakan oleh Madrasah?

Beberapa slogan atau tagline yang pernah diusung madrasah mulai dari Madrasah Lebih Baik Lebih Baik Madrasah, Madrasah Hebat Bermartabat, Madrasah Mandiri Berprestasi, hingga Madrasah Maju Bermutu Mendunia.

Madrasah Maju Bermutu Mendunia

Terbaru, mulai tahun 2024, Direktur KSKK Madrasah Ditjen Kemenag RI, H.M. Sidik Sisdiyanto, M.Pd. mengenalkan slogan madrasah Madrasah Maju Bermutu Mendunia.

Tagline madrasah 2024, Madrasah Maju Bermutu Mendunia, mencerminkan komitmen madrasah dalam menciptakan pendidikan berkualitas yang mampu bersaing di kancah internasional.

Download logo Madrasah Maju Bermutu Mendunia

Itulah kumpulan motto, tagline, atau semboyan madrasah dari tahun ke tahun. Kesemuanya slogan madrasah tersebut diharapkan dapat melecut semangat madrasah dalam menghadirkan pendidikan yang bermutu dan berkualitas.

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah pada hari Rabu, 17 Februari 2021 di KB-TK Dirasatul Aulad Jama'atul Ikhwan Surakarta telah  dilaksanakan Deklarasi Menuju Sekolah Ramah Anak (SRA). Semoga KB-TK Dirasatul Aulad Jama'atul Ikhwan Surakarta bisa mewujudkan tujuan pendidikan Sekolah Ramah Anak yaitu dapat memenuhi, menjamin dan melindungi hak anak, serta memastikan bahwa satuan pendidikan mampu mengembangkan minat, bakat dan kemampuan anak serta mempersiapkan anak untuk bertanggung jawab kepada kehidupan yang toleran dan saling menghormati. yang sesuai dengan Slogan Sekolah Ramah Anak (SRA) "Anak Senang Guru Tenang Orangtua Bahagia".

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Madrasah Lebih Baik Lebih Baik Madrasah

Semboyan madrasah yang tercatat pertama kali digunakan secara 'nasional' adalah Madrasah Lebih Baik Lebih Baik Madrasah.

Tidak diketahui secara pasti sejak kapan motto Madrasah Lebih Baik Lebih Baik Madrasah ini mulai digunakan. Namun berdasar catatan Ayo Madrasah, pada tahun 2013 semboyan ini telah digunakan. Dirjen Pendidikan Islam saat itu, Nur Syam, saat melakukan pemantauan pelaksanaan Ujian Nasional di Jakarta (6 Mei 2013) menyatakan, "Secara kualitas, madrasah sudah tidak kalah dengan sekolah lainnya. Hal itu ditunjukan dengan banyaknya prestasi yang diraih madrasah, negeri maupun swasta. Madrasah lebih baik dan lebih baik madrasah."

Slogan ini masih terus dipakai sampai dengan 2018.