Zeus Dalam Bahasa Yunani

Nationalgeographic.co.id—Dalam mitologi Yunani kuno, Zeus adalah dewa langit dan guntur yang maha kuasa. Ia memerintah sebagai raja Gunung Olympus dan pemimpin semua dewa. Selain sebagai dewa tertinggi, Zeus juga diketahui memiliki banyak pasangan. Dari hubungan asmara itu, lahirlah ratusan putra dan putri yang mewarisi kekuatan sang ayah. Berikut daftar putra Zeus yang terkenal dalam mitologi Yunani kuno.

Apollo, putra Zeus yang paling dikenal

“Dari semua putra Zeus, Apollo mungkin yang paling terkenal,” tulis Rossie Lesso di laman The Collector.

Apollo dikandung selama perselingkuhan antara Zeus dan Leto (Zeus menikah dengan Hera pada saat itu). Ia memiliki saudara kembar bernama Artemis.

Seperti pepatah buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, Apollo ternyata sangat mirip ayahnya. Ia tampil dominan dalam banyak mitos Yunani dan menikmati serangkaian hubungan asmara yang biasanya berakhir buruk.

Ketika dia dewasa, Apollo menjadi dewa matahari, cahaya, musik, dan puisi Yunani. Tidak hanya itu, putra Zeus ini juga dikenal sebagai dewa pemanah, pertanian, penyembuhan, ramalan, ketertiban, dan keindahan.

Ia kerap digambarkan dalam seni dan sastra sebagai pria yang ideal, dengan tubuh yang kuat, berotot, dan atletis.

Seperti pepatah “buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”, Apollo ternyata sangat mirip ayahnya. Ia tampil dominan dalam banyak mitos Yunani dan menikmati serangkaian hubungan asmara yang biasanya berakhir buruk.

Ares, anak Zeus yang paling liar

Jika sebagian putra-putri Zeus tampak cukup baik, Ares justru sebaliknya. “Merupakan putra Zeus dan Hera, Ares benar-benar anak liar,” kata Lesso.

Ia kerap menyebabkan malapetaka dan kehancuran yang sembrono ke mana pun dia pergi. Ares tumbuh menjadi dewa perang Yunani, mempersonifikasikan semua kemarahan yang merupakan aspek terburuk dari pertempuran dan konflik.

Tidak ada yang secara khusus menyukai Ares karena sang dewa jarang menunjukkan rasa hormat kepada orang-orang di sekitarnya. Bahkan Zeus, ayahnya sendiri, mengancam Ares bahwa dia akan melemparkannya ke Tartarus jika dia bukan putranya.

Dionysus, dewa anggur

Dionysus, putra Zeus, adalah dewa anggur, teater, dan kesuburan.

Ibunya adalah Semele. Ia harus melakukan perjalanan ke bumi karena cinta terlarangnya dengan Zeus.

Meskipun Dionysus terlahir sebagai manusia seperti ibunya, legenda mengatakan bahwa ketika Dionysus dengan cerdik menemukan anggur, ayahnya akan memberinya keabadian. Itu sebagai sebagai cara untuk mengucapkan terima kasih. Nah, legenda itu kemudian dikaitkan dengan tradisi pemberian wine (anggur) sebagai ungkapan rasa terima kasih.

Pada gilirannya, Dionysus kemudian menjadikan ibunya abadi sehingga dia bisa pergi dan tinggal bersamanya di Olympus.

Perseus, si pembunuh Medusa

Putra Zeus berikutnya, bernama Perseus, paling dikenal sebagai dewa yang membunuh Medusa. “Ia bahkan menggunakan kepalanya yang terpenggal sebagai senjata,” tambah Lesso.

Ibu Perseus adalah Danae, Putri Argos. Danae yang malang menghabiskan sebagian besar masa mudanya dikurung di penjara oleh ayahnya, Raja Acrisius. Pasalnya, sang raja diramal jika ia akan dibunuh oleh putra Danae kelak.

Sebastiano Ricci/ Public domain

Perseus Menghadapi Phineus dengan Kepala Medusa.

Namun jika ia dikurung, bagaimana Danae bisa mengandung? Rupanya Zeus berhasil menyelinap ke penjara Danae dengan menjelma sebagai hujan emas dan menghamili sang putri. Anak yang dikandungnya itu adalah Perseus.

Selain membunuh Medusa, Perseus juga membunuh monster laut Cetus, mengubah Atlas Titan menjadi batu. Dan ia tanpa sengaja membunuh kakeknya, sehingga memenuhi ramalan hidup Raja Acrisius.

Putra Zeus yang paling terkenal lainnya adalah Hermes. Ia menjadi utusan para dewa dan pembawa kematian ke Hades.

Putra Zeus yang paling terkenal lainnya adalah Hermes. Ia menjadi utusan para dewa dan pembawa kematian ke Hades.

Ibu Hermes adalah bidadari gunung bernama Maia. Ia melahirkan Hermes sendirian di gua gunung. Putranya menjadi pemuda yang rajin, menciptakan kecapi dari cangkang kura-kura.

Hermes mengembangkan keterampilan terbang dan berbicara di depan umum, kedua hal itu membuatnya menjadi pembawa pesan yang sempurna.

Dewa Hermes juga dikaitkan dengan serangkaian minat lain termasuk kesuburan, keberuntungan, jalan, dan perbatasan. Hermes bahkan menjadi pelindung pasar, pedagang, pelancong, dan atlet.

Baca Juga: Deretan Anak dari Zeus dan Hera, Masing-Masing Punya Kekuatan Dahsyat

Baca Juga: Kisah Hermes Dijuluki Dewa Judi, Anak dari Zeus di Mitologi Yunani

Baca Juga: Siapa Putri-Putri Zeus yang Paling Terkenal dalam Mitologi Yunani?

Baca Juga: Hermes, Dewa Pengantar Pesan dan 'Pencuri' dari Mitologi Yunani

Dalam seni Hermes sering digambarkan mengenakan sandal bersayap yang memberinya kemampuan untuk terbang secepat dan setinggi burung di langit.

Siapa yang tidak kenal dengan pahlawan besar Hercules. Dalam mitologi Yunani kuno, putra Zeus ini menjadi simbol maskulinitas dan kekuasaan.

Ia terlahir sebagai manusia setengah dewa karena ibunya adalah wanita fana Alcmene. Bahkan sejak bayi Hercules menunjukkan kemampuan besar, mencekik dua ular yang dikirim ke buaiannya oleh istri Zeus yang cemburu, Hera.

Saat dewasa, kehidupan Hercules dipenuhi dengan perjalanan dan petualangan berbahaya. Ia kerap membunuh dan menangkap binatang buas yang menakutkan, membebaskan tahanan dan menantang para pemimpin oposisi dengan berani. Karena keberaniannya, sang ayah pun menganugerahinya dengan keabadian.

Itulah beberapa daftar putra-putra Zeus dalam mitologi Yunani kuno yang terkenal hingga kini.

Mars Terus 'Menarik' Bumi ke Arah Matahari, Apa Dampaknya bagi Kita?

Zeus adalah raja para dewa dan penguasa langit. Dia adalah putra Titan Kronos dan Rea. Bangsa Romawi mengenalnya sebagai Jupiter atau Jove.

Zeus adalah adik Hestia, Poseidon, Hades, Demeter dan Hera. Zeus adalah yang paling bungsu di antara saudara-saudaranya.

Kakak-kakak Zeus ditelan oleh ayahnya, karena suatu ramalan menyatakan bahwa Kronos akan dikalahkan oleh anak-anaknya. Zeus kemungkinan lahir di Arkadia atau Kreta. Dia tidak sempat ditelan oleh ayahnya, karena ibunya, Rea, memberikan Kronos sebuah batu berselimutkan kain dan berpura-pura bahwa itu adalah bayi Zeus. Kronos percaya dan menelan begitu saja batu itu. Bayi Zeus disembunyikan kemungkinan di Gunung Dikte atau Gunung Ida di Kreta, di sana dia dibesarkan oleh para nimfa gunung dan memperoleh susu dari seekor kambing bernama Amalthea. Jika Zeus sedang menangis, para Kouretes akan menari dan memukulkan tombak pada perisai mereka untuk menutupi suara tangisan Zeus. Setelah dewasa, Zeus membebaskan kakak-kakaknya dari dalam perut Kronos dengan cara menyuguhkan ramuan pada Kronos, yang membuatnya memuntahkan semua yang pernah ditelannya.

Dibantu oleh Poseidon dan Hades, serta oleh para Kiklops dan Hekatonkhire, Zeus berhasil mengalahkan Kronos dan menggantikannya sebagai pemimpin para dewa. Dia mengurung Kronos beserta para Titan pria lainnya di Tartaros. Ketika mereka membagi-bagi dunia, Zeus memperoleh langit, mengendalikan awan, hujan dan badai. Zeus, beserta Poseidon dan Hades, bersama-sama berkuasa atas bumi dan Olimpus, namun Zeus dengan cepat diakui sebagai penguasai tertinggi atas para dewa dan umat manusia. Dia juga merupakan dewa yang terkuat karena memiliki petir, yang dibuat oleh para Kiklops untuknya dalam perang melawan para Titan.

Zeus menikah tiga kali. Istri pertamanya adalah Metis. Setelah mendengar ramalan Gaia bahwa putranya kelak akan mengalahkannya, Zeus dengan segera menelan Metis untuk mencegah terwujudnya ramalan itu. Saat itu Metis sedang hamil, dan ketika tiba saatnya Metis melahirkan, Athena pun terlahir dari kepala Zeus dengan berbaju perang lengkap.

Istri keduanya adalah Titan Themis, yang merupakan ibu para Horai dan kemungkinan para Morai juga.

Zeus juga menikahi kakak perempuannya, Hera. Dari hubungan ini, dia memperoleh beberapa anak, yaitu Ares, Hebe, dan Eileithyia. Beberapa pendapat mengatakan bahwa Hefaistos juga adalah anak Zeus dan Hera, meskipun kisah yang lebih terkenal menyebutkan bahwa Hera melahirkan Hefaistos tanpa ayah. Anak-anaknya yang lain kemungkinan adalah Eris dan Enyo, terutama karena keduanya sering disebut sebagai saudari Ares.

Zeus berselingkuh dengan banyak dewi dan manusia. Dari Titan Leto, dia menjadi ayah Apollo dan Artemis. Seorang Pleiades bernama Maia memberikannya seorang putra bernama Hermes. Menurut beberapa kisah, Zeus juga adalah ayah Afrodit dari hubungannya dengan Dione, yang kemungkinan adalah putri Okeanos atau Tethis. Dengan demikian Zeus kemungkinan adalah ayah dari semua dewa Olimpus muda.

Dari hubungannya dengan Demeter, Zeus menjadi ayah Persefone. Dewa penting lainnya yang merupakan anak Zeus adalah Dionisos atau Bakkhos, yang ibunya adalah putri dari Thebes bernama Semele, anak Kadmos dan Harmonia.

Menurut mitos Orfik, setelah melahirkan Zeus, Rea mengganti namanya menjadi Demeter. Zeus lalu memperkosanya, dan Rea/Demeter melahirkan Persefone. Zeus kemudian memperkosa putrinya itu sehingga memperoleh anak bernama Dionisos pertama atau Zagreus, namun para Titan membunuh bayi Dionisos itu. Zeus lalu memperkosa Semele dan menjadi ayah Dionisos kedua.

Zeus bercinta dengan banyak manusia perempuan, sehingga memiliki banyak anak. Banyak dari anaknya yang menjadi raja, sedangkan yang lainnya menjadi pahlawan hebat.

Manusia yang pernah diperkosa oleh Zeus adalah Io, putri dewa sungai Inakhos. Dalam wujud banteng, Zeus pernah membawa kabur Europa ke pulau Kreta dan di sana mereka bercinta hingga terlahirlah Minos, Rhadamanthis (Rhadamanthos) dan Sarpedon. Zeus mengubah wujud menjadi pancuran emas dan memperkosa Danae, yang sedang dikurung oleh ayahnya di sebuah menara. Danae lalu melahirkan Perseus. Zeus juga menghamili Alkmene dengan menyamar sebagai suaminya. Dari hubungan itu Alkmene melahirkan Herakles.

Di Sparta, Zeus memperkosa Leda dalam wujud angsa, dan menjadi ayah Polideukes dan Helene. Dalam versi lainnya yang diperkosa oleh Zeus dalam wujud angsa dan kemudian melahirkan Helene adalah dewi Nemesis, sedangkan Leda hanya membesarkan bayi Helene.

Zeus memiliki banyak julukan, di antaranya Basileus (raja), Mekhaneus (pengatur dan penemu), Moiragete (pembimbing para Moirai), Meilikhios, Panhellenios, Soter (penyelamat), dan Terminalis (pelindung perbatasan). Tempat pemujaannya yang utama adalah di Arkadia, Kreta, Dodona, dan Rhodos. Hewan kesukaannya adalah elang, yang melambangkan kekuasaan. Pohon kesukaannya adalah ek, simbol kekuatan. Pohon zaitun juga keramat baginya. Zeus memiliki kereta perang yang ditarik kuda bersayap, yang pernah digunakan untuk mengejar Tifon, monster naga keturunan Gaia.

Di Athena, festival Diasia diselenggarakan untuk memuja Zeus dan diadakan pada akhir Februari atau awal Maret. Olimpiade juga diadakan untuk menghormatinya empat tahun sekali di kota Olympia di Elis.

Nationalgeographic.co.id—Dewi Fortuna atau Tyche dalam bahasa Yunani, adalah dewi keberuntungan dalam mitologi Yunani yang memiliki kekuatan melebihi Zeus. Meski Dewi Fortuna bukan salah satu dari dua belas Olympian, namun kekuatannya melebihi mereka.

Orang Yunani kuno percaya pada penyebab supernatural dari hampir semua peristiwa dan menghubungkannya dengan dewi Tyche. Bangsa Romawi juga mempercayainya, dan menamainya Dewi Fortuna.

Kata nasib baik (fortune) dalam bahasa Inggris berasal dari Fortuna. Beberapa bahkan memanggilnya Lady Luck, dari musikal Broadway Guys and Dolls dan lagu hit Frank Sinatra, Luck be a Lady Tonight.

Sang dewi bukanlah salah satu dari dua belas Olympian, namun kekuatannya melebihi kekuatan mereka.

Sehingga, para dewa dan manusia sama-sama memberinya tempat yang luas. Kekuatannya melampaui Zeus, namun saat ini, dia banyak dilupakan.

Tyche atau dewi Fortuna mewakili keberuntungan, atau nasib baik atau buruk, meskipun ia diyakini membawa lebih banyak nasib baik daripada nasib buruk.

Dia adalah dewi yang sempurna dalam mitologi Yunani. Pada tahun 500 SM, ia menjadi begitu populer sehingga puluhan kota di Yunani mengadopsinya sebagai dewa pelindung mereka.

Kemudian ketika Alexander Agung menghubungkan kemenangannya di medan perang dengan Dewi Fortuna, dia menjadi lebih populer.

Namun demikian, karena dia tidak dapat diprediksi, ketika para pemujanya mendirikan kuil, mereka sering menggabungkan Tyche dengan dewi-dewi lain untuk melindungi taruhan mereka.

Misalnya, patung Athene-Isis-Tyche adalah hal yang umum di dunia Yunani kuno. Tiga dewi mitologi Yunani ini mewakili Athene untuk kebijaksanaan, Isis untuk kebajikan dan Tyche untuk keberuntungan.

Namun, berbagi pujian bisa jadi tidak pasti, karena Tyche tidak suka berbagi. Seorang petani yang menemukan vas berisi koin di ladang yang dibajaknya dapat dengan mudah kehilangannya, jika mengucapan terima kasih kepada dewi yang salah.

Pemengaruh Yunani kunoTyche tidak sendirian dalam menentukan peristiwa-peristiwa kehidupan. Dia bekerja melawan dewi Nemesis. Mereka dianggap berada dalam pertandingan atau perseteruan mitologi Yunani yang konstan.

Saat ini kita menganggap Nemesis adalah musuh seseorang. Bagi orang Yunani kuno, Nemesis adalah dewi kebencian dan pembalasan.

Namun dia juga seorang dewi yang menghargai keseimbangan. Sementara Tyche sering menyebarkan kekacauan dengan bersikap sewenang-wenang, Nemesis berusaha untuk melawan tindakan Tyche.

Tentu saja, saat kita membahas Tyche, kita tidak bisa mengabaikan Takdir - tiga saudara perempuan yang menentukan nasib setiap manusia.

Orang Yunani kuno memandang nasib dan kekayaan secara berbeda. Mereka percaya bahwa ketiga Fates menentukan umur setiap orang.

Saat lahir, Fates menentukan jumlah tahun, hari, dan jam hidup seseorang dan kemudian membiarkan jam terus berjalan.

Apa yang terjadi di antara keduanya, peristiwa apa yang terjadi pada seseorang, baik atau buruknya adalah pilihan Tyche atau dewi Fortuna.

Jika Anda berada di desa kecil ketika bajak laut menyerang, nasib Anda ditentukan oleh Tyche, bukan Fates.

Archaeological Museum of Istanbul/Public Domain

Kekuatannya melampaui Zeus, namun saat ini, dia banyak dilupakan.

Kalau Anda ditangkap tentara dan dijadikan budak, itu juga perbuatan Tyche atau Dewi Fortuna. Ini adalah kejadian sehari-hari, dan dia mengaturnya secara terpisah.

Tyche juga seperti Fates. Ia lebih kuat dari gabungan Zeus atau dewa lainnya. Dia bermain-main dengan peristiwa dalam kehidupan dewa sama seperti yang dia lakukan pada manusia.

Ketika Hephaistos diusir dari Gunung Olympus oleh dewi Hera, itu bukanlah takdirnya, melainkan kemalangannya.

Apa pun tindakannya, ia tidak pandang bulu, tidak memihak, dan tidak emosional. Dia hanya melakukan apa yang dia inginkan tanpa berpikir dua kali.

Dewi mitologi Yunani kuno Tyche peka terhadap kritik. Meski begitu, Tyche sensitif terhadap kritik. Aesop menulis dalam salah satu dongengnya:

"Seorang pekerja tanpa sadar tertidur di samping sumur. Saat dia tidur, dia mendengar suara Tyche, dewi Fortuna, dan dia berdiri di sampingnya."

“Hei kamu,” kata sang dewi, “sebaiknya kamu bangun! Jika Anda jatuh ke dalam sumur, sayalah yang akan disalahkan orang, memberi saya reputasi buruk."

“Saya bosan dengan orang-orang yang menyalahkan saya atas semua yang terjadi!”

Jauh dari konsekuensiTyche atau dewi Fortuna selalu menyendiri atau tidak tertarik pada akibat tindakannya. Dalam salah satu kisah dewa Yunani yang paling terkenal, dia mengizinkan Hades menculik Persephone.

Penguasa Dunia Bawah, Hades menculik Persephone muda, yang merupakan putri dewi Demeter, untuk menjadi ratunya.

Demeter sangat putus asa sehingga dia menyebabkan gagal panen, yang Zeus tahu pada akhirnya akan memusnahkan umat manusia.

Jika tidak ada makanan, pikirnya, tidak akan ada lagi manusia yang menyembah dewa. Dalam kompromi yang menciptakan empat musim, Persephone diizinkan kembali ke bumi setiap musim semi.

Bagian yang mengejutkan dari kisah ini adalah Tyche atau dewi Fortuna adalah teman Persephone. Mereka sedang berada di padang rumput memetik bunga bersama gadis-gadis lain ketika Hades masuk.

Persephone berteriak dan bertarung melawannya saat kereta itu menghilang, tapi Tyche tidak melakukan apa pun untuk menghentikan Hades. Keberuntungan Persephone adalah menjadi kuncinya.

Orang-orang Yunani tidak dapat memahami Tyche. Belakangan, orang-orang Yunani merasionalisasi sebagian tindakan Tyche dengan menyatakan bahwa dia buta. Mereka mengatakan bahwa dia tidak dapat melihat apa akibat dari pilihannya.

Banyak di antara kita saat ini yang masih berusaha mengantisipasi keinginan Tyche atau dewi Fortuna, namun kita melakukannya dengan menggunakan ramalan, kartu Tarot, horoskop, atau permainan untung-untungan dari mitologi Yunani.

Manusia selalu mencari gambaran sekilas tentang apa yang akan terjadi. Jika Tyche terlibat, prediksi tidak ada gunanya—tidak ada yang bisa meramalkan apa yang akan dia lakukan selanjutnya.

78% Daratan di Bumi Jadi Gersang dan Tidak akan Pernah Basah Kembali